.jpg)
Antisipasi Politisasi Agama Jelang Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024
Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Kamis (16/6/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti Focus Group Discussion (FGD) “Penguatan Moderasi Beragama sebagai Antisipasi Politisasi Agama Menjelang Tahun Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024”, acara yang diselenggarakan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta ini, menghadirkan narasumber dari Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin.
Turut Hadir dalam kegiatan Stafsus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Stafsus Menteri Agama Hasanuddin Ali, Asdep Moderasi Beragama Kemenko PMK Thomas Ardian Siregar serta Staf Ahli Kemendikbud Ardlin Sila.
Anggota KPU RI, Afifuddin menyampaikan bahwa menumbuhkan sikap masyarakat yang dewasa dalam berpolitik merupakan peran tokoh atau penyuluh agama. Termasuk yang paling utama adalah mengantisipasi isu SARA yang kerap muncul pada masa kampanye.
“Di tahun pemilu penyuluh agama itu bisa kita sisipkan informasi kepemiluan. Kalau yang ngomong komisioner (anggota KPU) tidak dengar, tapi kalau penyuluh agama itu didengar,” kata Afif.
KPU dalam mempersiapkan Pemilu dan Pemilihan perlu melakukan sinergi dengan tokoh dan penyuluh agama sejak dini. Ditambah lagi tahapan Pemilu 2024 yang secara resmi sudah dimulai sejak Selasa 14 Juni 2022 lalu. Maka mendorong isu moderasi ke masyarakat sangat penting dilakukan sesegera mungkin.
Pada sesi ini juga pemateri sepakat menyampaikan pendapatnya agar KPU dalam menyampaikan informasi kepemiluan tidak hanya dilakukan di lingkup formal misalnya seminar dan sebagainya tetapi juga dapat melalui kegiatan sehari-hari masyarakat. “Majelis taklim semua itu bisa kita pakai,” tambah Afif.
KPU merupakan sarana integrasi bangsa, maka sebisa mungkin dapat menghindari titik rawan yang dapat terjadi di Pemilu dan Pemilihan seperti mobilisasi SARA, pelanggaran ASN, dan juga data pemilih. “InsyaAllah kita menghadapi pemilu dengan tenang, dengan baik. Jadi sinergi dengan semua pihak menjadi penting,” tutup Afif. (pnj)