Berita Terkini

Diskusi Panel pada Rapat Koordinasi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id – Rabu (21/9/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti Diskusi Panel pada Rapat Koordinasi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Tahun 2022. Berlangsung di Manado, rapat ini menghadirkan News Anchor iNews, Anisha Dasuki, Pimpinan Redaksi IDN Times Uni Lubis, Senior Analis Drone Emprit Yan Kurniawan sebagai pembicara.

Latar belakang digelarnya diskusi panel ini  adalah  untuk meningkatkan kapasitas satuan kerja KPU se-Indonesia, khususnya dalam menangani  sosialisasi, pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat di wilayahnya masing-masing.  

Untuk itu KPU perlu pendekatan dengan lawan bicaranya terlebih memetakan audiensnya  berdasarkan lingkungan, tingkat pendidikan, dan strata sosialnya. Langkah seperti ini perlu dilakukan sebelum melaksanakan sosialisasi program KPU, supaya pesan yang hendak disampaikan berkaitan dengan kehidupan audiens.

"Bisa juga menyelipkan kearifan lokal. Jangan menggunakan bahasa ketinggian nanti takutnya nggak ngerti, perbaiki intonasi dan artikulasi. Jadi pembicara efektif dengan ringkas, padat, dan percaya diri, sehingga pesan dapat tersampaikan di benak masyarakat sesuai wilayahnya," ungkap Anisha.

Sementara itu, hasil survei IDN terhadap 1000 sampel yang disebar hampir 12 kota di Indonesia, menunjukkan bahwa 47% generasi milenial dan 71% generasi Z turut mengikuti Pemilu 2024. Berdasarkan data tersebut, maka KPU sebisa mungkin menyertakan anak muda dalam proses Pemilu 2024 sehingga tidak terkesan hanya sebagai objek atau penyumbanb suara saja.

"Fasilitasi kegiatan, lomba menulis aspirasi, lomba meme ajakan memilih, cerdas cermat, bentuk jejaring komunitas atau manfaatkan yang sudah ada, ajak kawal Pemilu, dll," kata Uni.

"Penguatan jaringan percakapan agar narasi KPU terus tersosialisasikan lebih luas. Misalkan gini (satker KPU) konten sosialisasi kita retweet kita bangun mulai pakai bahasa kita, bahasa daerah, colek tuh influencer lokal, bangun mana pro dan kontra. Kalau sudah ramai baru kita kasih penjelasan," lanjut Yan.  (pnj)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 33 kali