.jpg)
Ikuti Kajian Bahas Tantangan dan Hambatan Pemilu 2024, KPU Kediri Hadiri FGD Bappenas
Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Jumat (15/7/2022) pukul 13.30 WIB, bertempat di UIN Sayyid Rahmatullah Tulungagung. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri, Ninik Sunarmi menghadiri undangan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN/Bappenas) dalam acara Focus Group Discussion (FGD) “Kajian Evaluasi Ex-Ante Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Serentak tahun 2024”.
FGD ini dihadiri Deputi Administrasi KPU RI, Purwoto Ruslan Hidayat dan Deputi Administrasi Bawaslu RI, Ferdinand Eskol Tiar Sirait. Turut hadir pula jajaran KPU Jatim yaitu Ketua KPU, Choirul Anam; Divisi Perencanaan dan Logistik Miftahur Rozaq; Sekretaris Nanik Karsini, dan Kabag Perencanaan; Data dan Informasi, Nurita Paramita. serta Ketua KPU Kabupaten/Kota yang tergabung dalam wilayah karisidenan Kediri yaitu : Ketua KPU Kabupaten Kediri, KPU Kota Kediri, KPU Kota Blitar, KPU Kabupaten Nganjuk, KPU Kabupaten Blitar, KPU Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.
Slamet Sudarsono selaku Plt. Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan (Polhukhankam) Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan bahwa FGD dimaksudkan untuk memberikan gambaran awal (kajian pendahuluan) mengenai tantangan dan hambatan yang menjadi potensi kerawanan menuju penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024.
“Hasil FGD harapannya memberikan masukan dan umpan balik yang konstruktif terhadap upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 di Indonesia. Sehingga, masalah yang ditemui dapat dicarikan solusinya secara partisipatif dan inklusif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian kegiatan ini dapat memberikan pandangan terhadap model penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 yang ideal dalam mendukung terwujudnya konsolidasi demokrasi di Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Jatim menjelaskan persiapan yang dilakukan untuk penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 di Jawa Timur.
“Misalnya, untuk persiapan penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (SIREKAP), kami telah melakukan pemetaan dan identifikasi data jaringan telekomunikasi pada 666 kecamatan dan 8.497 desa. Hasilnya saat ini 7.513 desa memiliki jaringan telekomunikasi yang kuat, 844 desa masih lemah dan 140 desa di Jawa Timur tidak ada akses. Sehingga KPU terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah agar desa-desa yang masih lemah dan tidak ada jaringan telekomunikasi ini segera diatasi,” ucap Anam.
Kemudian guna meningkatkan hubungan antar lembaga, menurut Anam, KPU Jatim terus membangun kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur. “Antara lain, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas Jember, dan Universitas Muhammadiyah Jember,” tambahnya.
Terakhir, Anam juga memaparkan terkait jadwal dan tahapan Pemilu Serentak 2024, yang diawali proses pendaftaran dan verifikasi partai politik hingga penetapan calon terpilih pada Pemilu Serentak 2024. (pnj)