Berita Terkini

Podcast KPU RI Episode 4 : Demokrasi yang Baik

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Rabu (19/1/2022) via youtube, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti live streaming podcast episode 4 yang diselenggarakan oleh KPU RI. Guest star dalam podcast kali ini adalah Anggota KPU RI Hasyim Asy'ari.

Hasyim menyampaikan pemilu demokratis, indikator utamanya adalah harus ada aturan berdasarkan hukum, prosedur yang pasti, dan hasil nya tidak bisa diprediksi. Jika sebuah pemilu hasilnya bisa diprediksi itu merupakan tanda-tanda tidak demokrasi

“Aturan tidak jelas dan hasil sudah bisa diketahui dengan jelas sejak awal itu cenderung negara otoriter namanya,” kata Hasyim.

Lebih lanjut, berkaca pada Pemilu 1999 yang merupakan era transisi demokrasi dari sistem politik otoriter menuju pada sistem demokratis. Hasil Pemilu 1999, MPR melakukan serangkaian amandemen konstitusi dalam 4 tahun sidang berturut-turut. Dari sidang tersebut menghasilkan amandemen kemudian dipraktekkan pada Pilpres pertama kali Pemilu 2004. 

“Pemilu 2004 saya sebut konsolidasi demokrasi karena payung hukum yang menjadi dasarnya adalah hasil amandemen konstitusi,” tutur Hasyim.

Sementara itu, Hasyim juga mengungkapkan penyelenggara Pemilu yang profesional, mandiri, dan berintegritas itu juga menjadi faktor penting dalam menciptakan Pemilu yang demokratis. Membaca UU Penyelenggara Pemilu yang mengatur lembaga penyelenggara Pemilu salah satu karakternya adalah bertindak profesional.

“Profesional itu basisnya adalah kompetensi. Kompetensi ada dua indikator yaitu pengetahuan dan pengalaman. Sehingga pengetahuan dasar untuk menjadi penyelenggara pemilu sangat penting agar tercipta profesionalisme,” tambahnya

Hasyim juga menilai KPU dari waktu ke waktu mengalami perubahan yang sangat luar biasa. Salah satunya saat penyelenggara Pemilu 2004 sudah disiapkan modul-modul untuk pelatihan. KPU di era 2014 mengalami kian berkembang yaitu mulai ada kerjasama dengan kampus-kampus.

“Bagi seluruh jajaran KPU misal ada training, bimtek dan kegiatan lainnya sangat penting untuk diikuti guna menghasilkan kompetensi berupa pengetahuan dan pengalaman,” pungkasnya.

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 327 kali