Berita Terkini

Sentralisasi Pengadaan Logistik, KPU Tiadakan Lipat Surat Suara di Kabupaten - Kota

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id – Jumat (30/09/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti rapat Pemetaan Pengelolaan Logistik Pemilu 2024, yang diadakan oleh KPU Republik Indonesia (RI) di Jakarta.

Rapat ini dihadiri oleh Ketua KPU RI Hasyim Asyari, Anggota KPU RI Yulianto Sudrajat dan Kepala Sub Direktorat Sistem Informasi dan Layanan Angkutan Udara Direktorat Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Doddy Hendra Wijaya. Rapat pemetaan ini diadakan terkait kondisi di daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T) karena pertimbangan transportasi dan sumber daya.

Dikutip dari detiknews, Hasyim Asyari mengatakan bahwa nantinya akan ada dua macam logistik, pertama yaitu logistik utama seperti surat suara, sebagai sarana mengekspresikan hak pilih masyarakat, dan formulir penghitungan dan rekapitulasi, sebagai sarana mengadministrasikan proses Pemilu. Kedua yaitu logistik pendukung, seperti bilik, tinta dan alat coblos. 

Sementara Yulianto Sudrajat mengatakan bahwa logistik pendukung akan dikerjakan lebih dulu usai daftar pemilih tetap ditetapkan. Beliau juga mengatakan jika pola pengadaan akan didistribusikan ke KPU provinsi dan kabupaten/kota untuk lebih mendekatkan pada proses distribusinya. 

"Ke depan tidak ada lagi proses sortir dan lipat surat suara di kabupaten/kota, semua akan didistribusikan sudah packing rapi. Untuk meminimalkan kesalahan daerah pemilihan saat packing dan distribusi, sampul tidak lagi menggunakan warna coklat seperti sebelumnya, tetapi menggunakan sampul yang mudah diidentifikasi," tambahnya. 

Beliau juga mengingatkan jajarannya segera memetakan wilayah 3T agar dicarikan solusi lebih awal. Saat ini, KPU sedang merancang Peraturan KPU mengenai Perlengkapan Pemungutan Suara dan Dukungan Perlengkapan Lainnya dalam Pemilu. 

Sementara Doddy Hendra Wijaya mengatakan jika pihaknya siap membantu transportasi logistik. Beliau juga mengatakan pentingnya koordinasi bersama yaitu sebelum, saat, dan setelah penerbangan logistik, serta perlu diperhatikan proses penyimpanan di gudang kargo bandara dan pengamanan ekstranya. Mitigasi juga perlu dilakukan dan rencana alternatif apabila terjadi keterlambatan atau delay, pembatalan, dan bencana alam, karena akan berpengaruh pada operasional penerbangan logistik juga. (usw/humas)

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 35 kali