
Peringati Hari Jadi Kabupaten Kediri Ke-1218, Yuk Berkenalan Dengan Busana Khas Daerah Kediri
Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Memperingati hari jadi Kabupaten Kediri ke-1218, Kabupaten Kediri memperkenalkan busana daerah khas Kediri. Acara yang dilaksanakan di pendopo Jayati, Kabupaten Kediri pada Jum’at (25/03/2022) tersebut dihadiri oleh jajaran forkopimda Kabupaten Kediri beserta instansi terkait.
Dalam peringatan hari jadi di Tahun 2022 ini, bertemakan “Kadiri Raya Mukti, Hayo Gumregah Nyawiji” yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia yakni Kediri Raya Sejahtera, Ayo Bangkit Bersama. Dalam kesempatan tersebut Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana yakin bahwa semakin membaiknya kondisi di Kediri pada tahun 2022 ini untuk bangkit dan membangun secara bersama-sama, tidak hanya di Kabupaten Kediri saja namun pada wilayah Kediri Raya.
“Hari jadi Kediri yang diperingati pada tiap tahunnya mengacu pada sumber data arkeologi berupa Prasasti Harinjing di Kebun Kopi Sukabumi, Siman pada tahun 1916 dan diamankan oleh administratur kebun yang bernama W.Pet. Prasasti Harinjing pertama kali diterbitkan pada hari Senin, tanggal 11 (ekadasi) Bulan Caitra (bulan antara Maret - April) Suklapaksa (paro terang/tanggal 1-15 purnama) Tahun 726 Saka atau bertepatan dengan tanggal 25 Maret 804 Masehi. Maka ini jadi cikal bakal peringatan hari jadi Kabupaten kediri sampai sekarang,” kata Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito pada sambutan di Pendopo.
Dalam peringatan hari jadi ke-1218 kali ini, diperkenalkan juga pakaian daerah khas kediri, dimana yang pakaian khas pria dinamakan Wdihan Kadiri sedangkan untuk pakaian khas wanita dinamakan Ken Kadiri. Ciri yang membedakan pakaian khas Kediri ini dengan daerah lain adalah terdapat sabuk gringsing panjalu di bagian pria sedangkan untuk wanita menggunakan sampur atau selendang. Gringsing diambil dari cerita Panji dan Candra Kirana, dimana ketika Candra Kirana sedang hamil dan hendak melahirkan, berniat menyerahkan baju polos. Namun dirasa kurang pantas untuk diserahkan, akhirnya baju tersebut diberi motif yang kemudian dinamakan motif gringsing.
Selain itu, terdapat motif lidah api yang menjadi representasi ibu kota Kediri yakni Dahanapura. Lidah api tersebut terdapat ikonografi patung dan candi yang terdapat di kediri.
“Alhamdulillah pakaian daerah ini sudah memiliki hak kekayaan intelektualnya (HAKI),” tegas Mas Dhito. Acara ditutup dengan pemotongan dan serah terima tumpeng dari Bupati Hanindhito Himawan Prama kepada ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto (Bint).