.jpg)
Tingginya Nilai IKPA Cerminan Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran
Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Kamis (31/3/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti Sosialisasi Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-5/PB/2022 dan Pelaporan Data Capaian Output Satker TA. 2022 yang diadakan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kediri.
Dalam sosialisasi ini KPPN Kediri mengundang seluruh Pengelola Keuangan di lingkup wilayah kerja KPPN Kediri, diantaranya Kediri Kabupaten, Kediri Kota, Trenggalek dan Nganjuk.
Acara dimulai pukul 08.30 WIB dan dibuka oleh Kepala KPPN Kediri Hari Winarno yang dalam sambutannya menyampaikan dengan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mendukung pengelolaan keuangan yang fokus pada peningkatan belanja yang berkualitas, mendorong akselerasi belanja dan pencapaian output. Selain itu, mendorong satker agar konsisten dalam mencapai progres ketercapaian output secara berkala.
“Sosialisasi yang kami adakan hari ini yakni Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-5/PB/2022 dan Pelaporan Data Capaian Output Satker TA.2022, dimana nantinya akan dikupas secara mendalam oleh para narasumber,” ujarnya.
Lebih lanjut, Winarno mengatakan ada 3 (tiga) sisi yang dinilai dalam menentukan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA), sehingga kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga menjadi baik.
“Yang pertama Kualitas Implementasi Perencanaan Anggaran, berikutnya Kualitas Pelaksanaan Anggaran dan terakhir Kualitas Hasil Pelaksanaan Anggaran. Ketiga hal inilah yang sangat erat kaitannya dengan Capaian Output, dimana Capaian Output itu sendiri mempunyai point 25% dari kumulatif nilai IKPA, Adapun target Indikator Kinerja Pelaksana Anggaran (IKPA) tahun ini bila kita lakukan dengan baik, maka akan berbuah hasil yang maksimal pula,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya Winarno mengingatkan bahwa Pengisian Capaian Output yang dilakukan dengan baik akan berpengaruh pada pemeriksaan BPK di Tahun 2022. sehingga dibutuhkan kerjasama yang baik pula dari tiap-tiap satuan kerja.
Memasuki sesi materi Suharsih Fungsional KPPN selaku pemateri mengatakan bahwa dari capaian output dapat diketahui sejauh mana program dan kegiatan pemerintah telah mencapai sasaran yang telah ditetapkan. “Hal ini juga sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara," ucapnya.
Suharsih menerangkan bahwa Komponen Capaian Output ada yang berbeda antara tahun ini dengan tahun kemarin yakni ada 2 (dua) komponen, Komponen ketepatan waktu dan komponen ketercapaian Rincian Outputnya, dengan bobot Komponen ketepatan waktu 30 % dan komponen ketercapaian Rincian Outputnya 70%.
“Tercapainya target tersebut akan mendapatkan nilai maksimum, dimana poin Capaian Output itu sendiri 25% dari indikator seluruh penilaian IKPA dan setidaknya kalau Capaian Output dengan hasil maksimal setidaknya kita sudah memegang kendali yang 25% itu,” terangnya.
Melalui sosialisasi ini, Suharsih berharap para pengelola keuangan satuan kerja dapat merekam capaian output dengan valid, sehingga menghasilkan output yang berkualitas. “Dimana Output yang berkualitas cerminan dari pengelolaan anggaran yang akuntabel,” tutupnya.