.png)
Women In Leadership, Mengatasi Tantangan Menjadi Pemimpin Perempuan
Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Menjelang peringatan hari Perempuan Internasional 2022 , KPU Kabupaten Kediri menghadiri secara daring Acara Women In Leadership dengan tema Mengatasi Tantangan Menjadi Pemimpin, Pengalaman dari Pemimpin Perempuan pada Senin (7/3). Acara yang diinisiasi oleh World Bank bersama Pemerintah Australia ini, diisi oleh narasumber pemimpin perempuan yang berpengalaman di bidangnya antara lain : Satu Kähkönen (Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Perwakilan Indonesia dan Timor Leste), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri RI), Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI), Yenny Wahid (Pendiri The Wahid Institute) dan Penny Williams PSM (Duta Besar Australia untuk Indonesia), serta dimoderatori oleh Prita Laura (News Anchor).
Tokoh-tokoh wanita tersebut berkumpul secara daring dalam program acara ini untuk mendiskusikan isu-isu yang terkait kesetaraan gender dimana perempuan dalam pemerintahan, dan membahas peluang sekaligus tantangan untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih besar dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Acara dibuka oleh sambutan Kepala perwakilan Bank Dunia Untuk Perwakilan Indonesia dan Timor Leste, Satu Kähkönen. Dalam sambutannya Satu menyebut hanya setengah dari populasi perempuan di Indonesia yang masuk dalam angkatan kerja. Angka tersebut lebih rendah dari rata-rata tingkat partisipasi perempuan di Asia Pasifik yang mencapai hingga 60 Persen. Sementara itu partisipasi gender laki-laki di Indonesia jauh lebih tinggi hingga 80 Persen.
“Jika dibandingkan dengan negara regional, lebih kecil kemungkinan perempuan Indonesia berpartisipasi dalam angkatan kerja. Di Indonesia hanya setengah dari populasi perempuan ada di angkatan kerja,” terang Satu.
Satu menyebut pula dalam posisi sebagai pemimpin, gender perempuan pun masih minim. Bank Dunia mencatat hanya 23 persen saja posisi senior atau pimpinan yang diisi oleh perempuan dan hanya 6 persen saja perempuan yang diangkat menjadi CEO atau jajaran direksi perusahaan.
“Ini masih sangat disayangkan karena studi menunjukkan memiliki porsi perempuan yang seimbang akan berdampak positif untuk sosial ekonomi,” Jelas dia.
Dalam salah satu panel yang diisi oleh Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI menyatakan bahwa selayaknya perempuan di Indonesia harus menjadi pemimpin dan inspirasi bagi perempuan muda lainnya.
“The Power of Inspiration, Perempuan yang bisa memimpin dengan karya yang baik akan menjadi inspirasi, menjadi contoh. Dia akan memberi pengaruh ke Masyarakat terutama perempuan muda yang memiliki percaya diri dan harapan sehingga bisa memberi yang terbaik atau tertinggi,” Kata Sri Mulyani.
Sri mulyani juga menekankan bahwa tidak ada yang mustahil bagi perempuan untuk menjadi pemimpin, karena secara alami memiliki kemampuan multitasking atau melakukan banyak hal secara terlatih.
“Ketika perempuan menjadi pemimpin sangat bermanfaat bagi organisasinya karena perempuan bisa melihat lebih detil atau melihat dari sisi-sisi yang tidak terlihat. Itu memberi dampak positif,” Ujar Menteri Keuangan yang pernah menjadi wanita berpengaruh di Dunia Ke-23 versi Majalah Forbes Tahun 2008. (Bint)