Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Jumat (14/11) Ketua KPU Kabupaten Kediri, Nanang Qosim, didapuk menjadi pemateri dalam kegiatan Seminar Kolaborasi dan Kuliah Politik bertajuk “Menumbuhkan Budaya Demokrasi Mahasiswa Melalui Pendidikan Politik dan Pemilu Raya” yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam (IAI) Hasanuddin Pare. Dalam penyampaian materinya, Nanang Qosim menyoroti satu hal penting yang menurutnya harus menjadi perhatian utama mahasiswa, yaitu literasi politik sebagai dasar membangun budaya demokrasi yang sehat. Ia menjelaskan bahwa rendahnya pemahaman politik sering kali membuat generasi muda hanya menjadi penonton dalam proses demokrasi. Padahal, mahasiswa adalah kelompok yang paling diharapkan mampu mengawal jalannya demokrasi ke arah yang lebih baik. Nanang Qosim menegaskan bahwa literasi politik tidak hanya terkait pemahaman tentang pemilu dan sistem politik, tetapi juga mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, menilai informasi secara objektif, serta berani menyuarakan pendapat dengan cara yang santun dan bertanggung jawab. “Literasi politik itu pondasi. Kalau mahasiswa melek politik, maka kualitas demokrasi kita akan ikut terangkat. Mahasiswa tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus menjadi bagian dari proses demokrasi itu sendiri,” tegas Nanang Qosim. Ia menambahkan bahwa kampus menyediakan ruang yang ideal untuk melatih kemampuan berdemokrasi dan berorganisasi melalui kegiatan Pemilu Raya mahasiswa, debat kandidat, dan forum akademik lainnya. “Kampus itu laboratorium demokrasi. Ketika mahasiswa terbiasa berdemokrasi dengan benar di kampus, maka mereka akan membawa nilai itu ke tengah masyarakat,” imbuhnya. Dengan fokus pada peningkatan literasi politik, Nanang Qosim berharap mahasiswa mampu menjadi generasi yang kritis, berintegritas, dan siap menjaga keberlanjutan demokrasi di masa depan.(and)