
Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Rabu (3/8/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti Obrolan Balkon yang diselenggarakan oleh Liputan6.com bertema “Pemilu 2024, Pesta Siapa?” dalam acara. Hadir Anggota KPU RI Afifuddin menyampaikan beberapa paparannya mulai dari kampanye dan lain sebagainya. Pemilu 2019 menjadi bekal pengalaman KPU dalam menghadapi Pemilu 2024, terutama dalam mengelola dan menyikapi masalah yang condong ke arah memecah belah pihak. Rencana kampanye Pemilu 2024 yang akan digelar 75 hari dinilai relatif singkat dibanding dengan Pemilu 2019 yang berlangsung 6 bulan 3 minggu, hal menimbulkan banyak pertanyaan dari berbagai pihak. Sehubung dengan itu, Afif menjelaskan pelaksanaan kampanye 75 hari telah disepakati oleh DPR RI dan pemerintah. Dengan alasan untuk menekan dan polarisasi yang kerap terjadi di tengah masyarakat, harapannya agar tidak terjadi lagi di masa kampanye yang singkat tersebut. "Pengalaman Pemilu 2019 membuat kita berpikir bagaimana mendesain mengatur waktu yang dipakai untuk kampanye negatif calon, karena KPU mempunyai cita-cita untuk mewujudkan Pemilu yang berintegritas, bukan yang disintegrasi" kata Afif. Sedangkan para calon juga diharapkan kerjasamanya untuk memunculkan keunggulannya dan menciptakan program yang baik dalam berkampanye serta menghindari isu-isu negatif dan SARA. Semwntara, Parpol sebagai kontrol keamanan lebih baik dikemas secara santai dengan menggandeng generasi muda yang mana suaranya 60% dimiliki olehnya pada Pemilu 2024. "Bersosialisasi di ruang yang tidak melulu dikemas serius, seperti talkshow, kelompok hobby, katakanlah melibatkan anak muda, acara yang ringan dimasukkan konten pemilu yang membuat riang gembira. Kita dorong semangat hal baik, bukan menjelekkan musuh politik kita, dorong semua pihak mengedepankan politisi bersih," pesan Afif. Pemilih muda memang tergolong baru dalam memahami dunia politik, maka KPU diharapkan memiliki strategi untuk merangkul anak muda dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. Strategi yang baik KPU dapat bekerja sama dengan berbagai pihak. "Bergandeng tangan dengan banyak orang, menjelaskan ke mereka [pemilih muda] dunia pemilu dan politik bukan dunia orang tua, itu dunia semua orang, salah memilih kita akan berhadapan pilihan salah sampai 5 tahun kedepan," tutup Afif. (pnj)