Berita Terkini

Hari Kedua Rakornas KPU Luncurkan Aplikasi SIAKBA dan SIMPEG

Kediri, kab-kediri.go.id – Kamis (20/10/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri saksikan langsung peluncuran Aplikasi Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan AdHoc (SIAKBA) serta Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dalam Rakornas Pembentukan Badan AdHoc Penyelenggaraan Pemilu 2024 di Hotel Claro Kota Kendari Sulawesi Utara. Hadir dalam Rakor tersebut Anggota Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM KPU Kediri, Nanang Qosim, serta Staf Bagian Hukum Wahyu Mulyawati. Selain itu, peluncuran tersebut juga dihadiri oleh Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, Anggota KPU RI, August Wellas, Yulianto Sudrajat, serta sekretaris Jenderal, Bernard Darmawan Sutrisno. Peluncuran aplikasi tersebut dilaksanakan kurang lebih pukul 21.00 WITA yang diluncurkan secara langsung oleh Ketua KPU RI dan pimpinan yang hadir, serta disaksikan oleh seluruh perwakilan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten / Kota yang menjadi tamu undangan. Dalam peluncuran ini, ketua KPU Hasyim Asy'ari meyakinkan bahwa semua aplikasi yang sudah dikembangkan tersebut, diperbaharui, serta diinovasikan agar bisa meningkatkan kualitas pelayanan KPU terhadap semua teman pemilih di seluruh Indonesia, "Aplikasi yang dikembangkan KPU sudah melalui riset dan Uji coba dan akan selalu diperbaharui demi peningkatan kinerja KPU ke depannya" Ungkap Hasyim  . (Adn/Humas)

Roadmap KPU untuk Digitalisasi Pemilu 2024

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Kamis (20/10/2022) (Komisi Pemilihan Umum) KPU Kabupaten Kediri mengikuti diskusi “Election Talk Series #2 dengan tema Digitalisasi Pemilu 2024: Menuju Penguatan Demokrasi?” yang diselenggarakan oleh Pusat Riset Politik BRIN bekerjasama dengan International IDEA secara daring di Jakarta. Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos turut hadir menjadi salah satu narasumber dalam diskusi ini.  Plt Kepala Pusat Riset Politik BRIN, Athiqah Nur Alami saat membuka kegiatan berharap kegiatan ini dapat menjadi ruang diskusi untuk meningkatkan pengetahuan maupun kesadaran publik (public awareness) dan mewujudkan penyelenggara yang akuntabel. Selanjutnya Betty Epsilon Idroos menyampaikan ada 3 roadmap data dan informasi KPU yang disiapkan untuk digitalisasi Pemilu 2024. Pertama pengelolaan data pemilih dari hulu ke hilir yang akan digunakan Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih), yang sedang dalam perbaikan. Kedua manajemen semua sistem informasi yang dimiliki KPU pada hampir setiap tahapan. Dan ketiga pengelolaan big data dari seluruh KPU provinsi hingga KPU kabupaten/kota. “Penggunaan teknologi selain sebagai alat bantu juga menjawab banyak tantangan yang dihadapi KPU, selain dukungan para pemangku kepentingan (stakeholder), LSM serta masyarakat,” kata Betty. “Dalam penguatan demokrasi pemilu harus terus dilakukan secara transparan untuk menjadikan pemilu yang legitimate,” tambah Betty. Peneliti Senior Netgrit Hadar Hafiz Gumay, dalam diskusi ini menekankan bahwa yang terpenting dalam digitalisasi pemilu adalah perlunya payung hukum, Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Serta transparansi kepada publik agar terciptanya kepercayaan publik kepada penyelenggara. Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Saan Mustopa yang juga hadir dalam diskusi ini menyampaikan bahwa akan ada 40 persen pemilih baru di Pemilu 2024, dimana pemilih baru tersebut aktif sebagai pengguna media sosial. Untuk itu dia mengajak partai politik untuk melek teknologi informasi dan menyapa pemilih muda. (usw/humas)

Peluang dan Tantangan Partisipasi Mahasiswa pada Pemilu Serentak 2024

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id – Kamis (20/10/2022) KPU Kabupaten Kediri mengikuti Kuliah Umum bertemakan "Peluang dan Tantangan Partisipasi Mahasiswa pada Pemilu Serentak 2024”, Berlangsung  di Aula FISIP Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, hadir memberikan pengarahan Anggota KPU August Mellaz. Analoginya, jika negara secara demokratis melaksanakan pemilu selama lima kali berturut-turut tanpa terintegrasi oleh perilaku non demokratis, maka negara tersebut  dinilai kompatibel demokrasinya sehingga menimbulkan pertanyaan, untuk diobservasi, didalami, diteliti yang sesuai dengan konteks kajian ilmiah dari ahli politik. Para ahli politik menyampaikan perkembangan dunia pasca 2012 hingga kini, yang menunjukkan regresi, de line, kemerosotan demokrasi, atau demokrasi yang dipersengketakan. "Tetapi, pasca reformasi tahun 1999 hingga saat ini, Indonesia telah menggelar sebanyak lima kali pemilu. Pemilu 2024 akan menjadi Pemilu ke-6 setelah era reformasi dengan berbagai dinamikanya. Artinya, secara prinsip proses demokrasi sudah berjalan,” kata Mellaz Mellaz juga menyebutkan tiga tantangan Pemilu serentak 2024, yaitu potensi hoaks serta isu SARA, tingginya jumlah surat suara tidak sah, dan proporsi jumlah penduduk berdasarkan umur. Mellaz juga juga menyampaikan tiga Visi Pemilu 2024, yakni pemilu dimaknai sebagai sarana integrasi bangsa, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pemilih akan pentingnya berpartisipasi dalam pemilu, dan meningkatkan partisipasi masyarakat di tiap tahapan pemilu. "Terakhir, saya menghimbau kepada para mahasiswa agar berkontribusi pada pemilu yang demokratis, bukan hanya sekedar menyuarakan hak pilihnya di TPS saja, tetapi juga menjadi penyelenggara pemilu di tingkat ad hoc," tutup Mellaz. (Fud/Humas)  

Perkuat Koordinasi dan Konsolidasi Janji KPU Wujudkan Pemilu Berintegritas

Kediri, kab-kediri.go.id - Kamis (20/10/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti talkshow Radio Sonora, Ngopi Sore, “Pesta Demokrasi, Rakyat Semakin Cerdas Berpolitik”, yang digelar secara live Radio Sonora dan live youtube Sonora FM. Turut hadir Anggota KPU Republik Indonesia, August Mellaz sebagai narasumber dalam talkshow ini. Mellaz menyampaikan bahwa  pemilu 2024 merupakan event nasional yang bersifat kenegaraan dan menjadi tanggung jawab bersama untuk menyukseskannya. Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pun telah memitigasi dengan berkoordinasi bersama kementerian/lembaga, juga pemerintah daerah untuk memastikan jalannya tahapan hingga hari pemungutan suara berjalan dengan baik dan lancar. Mellaz juga menyebutkan bahwa dukungan media sangat penting dalam sosialisasi dan penyebarluasan informasi kepemiluan kepada masyarakat.  “Kami rencana melakukan roadshow, tapi gayung bersambut media justru ingin silaturahmi dan mendukung proses kepemiluan,” tambah Mellaz. Terkait cerdas memilih, Mellaz menyampaikan KPU mengajak semua pihak untuk bersama meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa pemilu pemilu sebagai ruang integrasi bangsa, meski  ajang kompetisi namun bukanlah ruang perpecahan. (itn/humas)

Manfaatkan Teknologi Informasi, KPU RI Luncurkan Aplikasi SIAKBA dan SIMPEG Guna Mendukung Kinerja KPU dalam Pemilu 2024

Kediri, kab-kediri.go.id - Rabu (19/10/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri turut serta dalam Rapat Koordinasi (Rakor) pembentukan badan AdHoc Penyelenggara Pemilu Serentak Tahun 2024 serta Peluncuran Aplikasi SIAKBA dan SIMPEG KPU. Kegiatan Nasional tersebut dilaksanakan di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara selama empat hari, mulai tanggal 19 - 22 Oktober 2022 dan dihadiri oleh Ketua Komisi II DPR-RI, Ketua KPU RI, Anggota KPU RI, Sekretariat KPU RI, Ketua Divisi SDM dan Litbang KPU Provinsi se-Indonesia, ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU KPU Kabupaten / Kota se-Indonesia beserta perwakilan Sekretariat KPU Provinsi dan KPU Kabupaten / Kota se-Indonesia. Rakor dimulai dengan Tarian Suku Tolaki Kendari dan dibuka oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari. Dalam pembukaan tersebut, Hasyim berpesan agar kegiatan Rakor ini dijadikan ajang untuk mengasah kemampuan dan menambah keilmuan dalam pembentukan Badan AdHoc Penyelenggara Pemilu Serentak 2024 “Kesempatan Rakor seperti ini menjadi hal yang sangat penting dalam suksesi pembentukan Badan AdHoc Penyelenggara Pemilu,” ucapnya. Penggunaan aplikasi Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan AdHoc (SIAKBA) atau sistem informasi yang lain harus dengan baik dan bisa mendukung kinerja KPU. Hasyim juga menekankan penggunaan aplikasi SIAKBA dan Sistem Informasi Manajamen Kepegawaian (SIMPEG) KPU dengan baik agar bisa membantu kinerja KPU secara maksimal dalam penyelenggaraan pemilu. Teknologi terbukti sangat membantu KPU dalam penyelenggaraan pemilu, khususnya pemilu 2024. Pada setiap tahapan Pemilu, KPU menggunakan Teknologi Informasi Berbasis digital sebagai alat bantu kerja yang menunjang pelaksanaan prinsip pemilu yang efektif dan efisien. Teknologi ini mendukung mendukung tiap tahapan kegiatan pemilu dimulai “SIPOL” sebagai aplikasi penunjang pendaftaran partai politik, SIAKBA untuk rekrutmen Badan Adhoc, SIDALIH untuk pemutakhiran data pemilih dan SIMPEG KPU yang bermanfaat dalam penataan kepegawaian/ kesekretariatan KPU. (Adn/humas)  

Kawal Suksesi Pemilu 2024, KPU Kediri Hadiri Rakornas Pembentukan Badan AdHoc Pemilu Serentak tahun 2024

Kediri, kab-kediri.go.id - Rabu (19/10/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri yang diwakili oleh Anggota Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih, Parmas) dan SDM, Nanang Qosim, dan Staf Sub Bagian Hukum, Wahyu Mulyawati hadiri Rapat Koordinasi Pembentukan Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu Serentak 2024 serta Peluncuran Aplikasi SIAKBA dan SIMPEG KPU pada tanggal 19 - 22 Oktober 2022 di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Rakor ini dihadiri oleh Ketua Komisi II DPR-RI, Ketua KPU RI, Anggota KPU RI, Sekretariat KPU RI, Ketua Divisi SDM dan Litbang KPU Provinsi se-Indonesia, ketua Divisi Sosdiklih Permas dan SDM KPU KPU Kabupaten / Kota se-Indonesia beserta perwakilan Sekretariat KPU Provinsi dan KPU Kabupaten / Kota se-Indonesia. Acara diawali dengan hiburan berupa musik dan Tarian Suku Tolaki dari Kendari, dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan acara oleh Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari. Dalam pembukaan itu Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari berpesan agar kegiatan ini diikuti dengan baik, mengingat acara tersebut diselenggarakan oleh KPU RI dan begitu krusialnya pembahasaan rakor yang bisa dijadikan ajang untuk memperdalam pengetahuan dan kemampuan penggunaan teknologi informasi dalam rangka pembentukan Badan AdHoc. “Rakor Pembentukan Badan AdHoc wajib dihadiri seluruh jajaran KPU Provinsi dan Kabupaten / Kota se-Indonesia, rakor ini juga menjadi ajang menimba pengetahuan dan mengasah kemampuan penggunaan aplikasi SIAKBA dan SIMPEG dalam pembentukan badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu Serentak Tahun 2024,” jelas Nanang. Rakor hari pertama ini masih membahas banyak tentang pentingnya pembentukan Badan AdHoc serta penguasaan teknologi informasi guna mendukung kerja KPU, beberapa staf diharapkan bisa mengusai dengan baik penggunaan aplikasi Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan AdHoc (SIAKBA). “Rakor pembentukan Badan AdHoc tersebut juga menjadi kesempatan bagi operator aplikasi SIAKBA yang diwakili oleh staf divisi Hukum dan SDM untuk uji coba penggunaan teknologi informasi guna mendukung pelaksanaan rekrutmen Badan AdHoc,” tutup Nanang. Sampai berita ini ditulis, kegiatan rapat koordinasi masih berlangsung. (Adn/humas)