Berita Terkini

PPID KPU Kediri Layani Permohonan Wawancara Mahasiswa UB Malang

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id – Senin (13/06/2022) PPID KPU Kabupaten Kediri menerima dan melayani permohonan wawancara daring oleh Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang.  Adalah Primardha Rabbani, mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB. Tujuan dan maksud permohonan wawancara daring tidak lain dalam rangka menempuh penyusunan tugas akhir/skripsi dan sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Politik FISIP UB. Wawancara secara daring tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai data dukung penelitian skripsi. Dengan mengambil Judul Skripsi “Analisa Political Engineering Kebijakan Pemilihan Umum Kepala Daerah Kotak Kosong (Studi Kasus Pilkada Kabupaten Kediri Tahun 2020). Wawancara daring diterima langsung oleh Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan, Agus Hariono serta bersedia menjadi narasumber dalam wawancara tersebut. Agus juga menyampaikan meskipun penggalian data melalui wawancara daring, diharap bisa datang ke kantor dalam penyampaian hasil penelitian kalau sudah final. kata agus Definisi kotak kosong atau kolom kosong bukan berarti kotak suara yang kosong, melainkan munculnya calon tunggal yang tidak memiliki saingan sehingga dalam surat suara posisi lawan dinyatakan dalam bentuk kotak kosong. Agus menambahkan, “adanya calon tunggal tidak lantas membuat calon tunggal tersebut serta merta secara aklamasi diangkat menjadi kepala daerah. Maka dalam sistem Pemilihan dikenal adanya pemilu antara pasangan calon tunggal yang akan melawan kotak kosong termasuk pada pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Kediri ini,” terangnya. Di Dalam Pemilihan Kepala Daerah terhadap kotak kosong Kediri bukan salah satu Kabupaten yang mempunyai calon Kepala daerahnya tunggal akan tetapi ada beberapa di daerah di Indonesia pada Pemilu di Tahun 2020 yang lalu, sebut saja Kabupaten Ngawi, Kabupaten Sragen, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Grobogan, Kota Semarang dan beberapa wilayah diluar Jawa. Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kediri ini sudah melaksanakan Pendaftaran sampai Tahap II, tepatnya tanggal 13 September 2020 dan tidak ada lagi calon yang mendaftar mulai Pasangan Calon yang diusung dari partai maupun dari jalur perseorangan. Lebih lanjut, “sebelumnya memang sejak awal menyambut Pilkada 2020 ini, ada beberapa nama santer terdengar dan muncul ikut serta di Pilkada. Dan bahkan ada sejumlah calon berlomba-lomba mendaftarkan diri berharap rekomendasi dari partai untuk bisa maju di Pilkada ini. Serta juga ada beberapa lewat jalur perseorangan yang sempat berkomunikasi kepada kami terkait pendaftaran pilkada ini dan akan tetapi pada hari terakhir dari waktu yang ditentukan tidak ada calon yang mendaftar,” tambahnya. “Dan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2020 diikuti pasangan Hanindhito Himawan Pramono dan Dewi Maria Ulfa.  Hanindhito merupakan putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sementara, Dewi Mari adalah tokoh Nahdlatul Ulama di Kediri. Mereka memborong sembilan dukungan partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kediri. Di antaranya, PDI-P (15 kursi), PKB (9 kursi), Golkar (6 kursi), Gerindra (5 kursi), PAN (5 kursi), Nasdem (4 kursi), Demokrat (3 kursi), PPP (2 kursi), dan PKS (1 kursi),” pungkas Agus. (don)

Pentingnya SDM TKP Handal Sebagai Aktor Kesuksesan Pemilu

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Rabu (08/06/2022), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti Pelatihan Dasar Tata Kelola Pemilu di Lingkungan Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh, yang diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) KPU provinsi dan KPU kab/kota se-DKI Jakarta. Turut Hadir sebagai pemateri Anggota KPU RI Idham Holik dan Sekretaris Jenderal KPU RI, Bernad Dermawan Sutrisno. Hadir juga Ketua KPU DKI Jakarta Sunardi, Anggota KPU DKI Jakarta Nurdin, Marlina, Deti Kurniawati, Sekretaris KPU DKI Jakarta Martin Nurhusin,Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nurhasyim, serta Penata Kelola Pemilu Ahli Utama KPU RI Sigit Djoyowardono. Suksesnya penyelenggaraan Pemilu dan Pemilu dan Pemilihan tak lain ditentukan oleh aktor penyelenggaranya, yakni KPU. Hal ini  menuntut bagi penyelenggara Pemilu untuk pandai dalam segala bidang, baik dalam hal pengalaman dan juga pengetahuan.  “Apalagi kalau kita mengingat pemilu dan pemilihan terselenggara dalam konteks yang berbeda. Bisa jadi kita punya pengalaman di pemilu tapi karena berbeda maka kita harus siap beradaptasi kembali, mau tidak mau kita harus siap hadapi tantangan,” kata Idham. Demokrasi yang berbasiskan pengetahuan merupakan demokrasi yang baik, karena tanpa adanya  pengetahuan, demokrasi dapat mengarah pada praktek-praktek mismanajemen dalam proses administrasi bahkan anarkis. “Maka kita hadir di lembaga KPU tidak sekadar hadir saja, tapi kita membawa misi kebangsaan, misi demokrasi. Karena demokrasi jantung dari kehidupan bangsa dan negara,” lanjut Idham. Aspek yang tidak kalah penting yakni konsolidasi internal, serta memperkokoh kesatuan organisasi dan instansi sekretariat KPU yang berintegritas, modern, dan profesional. “Core business KPU perlu dicapai dengan cara menguasai pemahaman dan pengetahuan dasar yang benar mengenai kepemiluan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita untuk membentuk Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal KPU yang ‘Berkompeten, Berintegritas, dan Berwibawa” kata Bernad. “Tolong renungkan kalimat ini, seseorang akan memiliki kewibawaan apabila berintegritas; dan seseorang akan dapat berintegritas apabila memiliki kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan pekerjaan,” tutup Bernad. (pnj)

Pentingnya SOP Sebagai Penguat Tatalaksana Lembaga

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Selasa (07/06/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti Sosialisasi Penyusunan dan Evaluasi SOP Administrasi Pemerintahan yang digelar KPU RI. Acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 13.15 WIB tersebut diikuti oleh seluruh pimpinan dan jajaran sekretariat KPU Kabupaten Kediri secara virtual. Acara dimoderatori Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana KPU RI, Nur Syafaat dan menghadirkan narasumber Asisten Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dan Pemerintah Daerah Kemenpan dan RB, Istyadi Insani.  Deputi Bidang Administrasi Purwoto Ruslan Hidayat dalam sambutan pembuka menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan penguatan ketatalaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas serta terukur dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota. “Salah satu fokus dari reformasi birokrasi adalah penguatan ketatalaksanaan, ketatalaksanaan merupakan penataan sistem dan manajemen yang berkelanjutan, dimana jika diterapkan maka setiap pekerjaan yang kita lakukan dapat terorganisir dengan baik,” katanya. Lebih lanjut, Purwoto menambahkan dalam penguatan ketatalaksanaan hal yang penting untuk dibuat adalah Standar Operasional (SOP), dengan adanya itu diharapkan dapat menghindari konflik baik internal maupun eksternal. serta adanya SOP ini juga diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi publik tentang bagaimana prosedur yang dilakukan oleh suatu institusi. Senada dengan Purwoto, Istyadi Isnaini dari Menpan dalam materinya menyampaikan bahwa hakikat SOP adalah untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan. "Dalam melaksanakan tugas, tentunya kita butuh acuan, nah dengan adanya SOP kita memperoleh gambaran bagaimanakah cara yang tepat dalam menyelesaikan tugas yang sedang kita kerjakan," ujar Isnaini. Terakhir, Isnaini menambahkan bahwa SOP mampu mengkomunikasikan peraturan dan persyaratan administratif, kebijakan organisasi dan perencanaan strategis bagi pegawai, sehingga dapat diketahui dimana letak hambatan ketika pekerjaan tidak selesai. SOP juga bermanfaat untuk membentuk kemandirian kita dalam menjalankan tugas serta dapat memberikan perlindungan hukum bagi pegawai jika sewaktu-waktu dibutuhkan. (pnj)  

Apel Senin Pagi, Komisioner Himbau Jajaran Tingkatkan Kompetensi

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Senin (06/06/2022) pukul 08.00 WIB bertempat di halaman kantor Jajaran Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri melakukan apel pagi. Apel di awal Bulan Juni ini dipimpin langsung Anggota Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU, Eka Wisnu Wardhana. Wisnu selaku pembina apel dalam amanatnya menyampaikan, untuk mempersiapkan diri jelang tahapan Pemilu 2024 dan juga memompa semangat, karena ini sudah bulan Juni dan sebentar lagi tahapan akan dimulai. “Dalam tahapan pastinya akan menguras banyak waktu, tenaga, maupun pikiran kita, sehingga kita harus mampu menjaga kesiapan fisik dan psikis sebaik mungkin agar tidak mengganggu jalannya tahapan Pemilu 2024,” ucap Wisnu. Lebih lanjut, beliau mengajak khususnya beliau sendiri dan kawan-kawan semua untuk meningkatkan kompetensi. Peningkatan kompetensi yang nantinya dilaksanakan oleh Provinsi dalam bentuk pembekalan Tata Kelola Pemilu. Ini dijadikan sebagai motivasi semangat bahwa teman-teman memang berkompetensi, lebih ada peningkatan dalam kapasitas sebagai insan-insan penegak demokrasi.  Di Akhir amanat, Wisnu menekankan juga “Disaat kita mempunyai kompetensi, saat kita melakukan yang terbaik tentunya kita akan menuai hasil yang terbaik dan maksimal pula”. tutupnya (don)  

Wujud Cinta Tanah Air, KPU Kediri Perdengarkan Lagu Kebangsaan

Kediri, kpu-kedirikab.go.id - Senin (06/06/2022) Tepat pukul 10.00 WIB Bertempat kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) jajaran sekretariat KPU Kabupaten Kediri seluruhnya dengan sikap sempurna Perdengarkan Lagu Indonesia Raya. Sekretaris KPU Kabupaten Kediri, Bekti Rochani mengatakan dengan mengacu Surat Edaran Bupati Nomor : 001/1773/418.62/2021 tentang Memperdengarkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.  “Setiap Hari Senin dan tanggal 17 setiap bulan, teruntuk semua pegawai di lingkungan KPU Kabupaten Kediri harus Memperdengarkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.” tuturnya Tujuan memperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya ini tidak lain adalah untuk meningkatkan semangat kerja dan semangat nasionalisme serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia. Lebih lanjut, “Semangat cinta tanah air adalah wujud yang harus kita tanamkan, dan salah satunya dengan memperdengarkan lagu Indonesia Raya ini. Disamping itu secara tidak langsung membentuk sikap nasionalisme pada kita semua,” kata Bekti. (don)  

KPU Kediri Hadiri Doa dan Tasyakuran Harlah Pancasila dan Harlah Bung Karno

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id – Minggu (05/06/2022) Mewakili KPU Kabupaten Kediri Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM, Nanang Qosim menghadiri kegiatan yang digelar DPP Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (PCTA) Indonesia bekerjasama dengan Persada Soekarno Situs nDalem Pojok Kediri bersama tokoh lintas agama dan keyakinan serta berbagai komunitas dalam rangka mensyukuri Hari Lahir Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia dan Hari Lahir Bung Karno. Ketua DPP PCTA Indonesia I Dewa Nyoman S Hartana, dalam sambutannya menekankan masalah penting tentang Pancasila, bagaimana pengaplikasiannya dalam keseharian masyarakat Indonesia. "Hal ini dapat kita lihat diberbagai media, baik media sosial, maupun elektronik (TV, radio, dsb) dan itu yang paling penting. Kita harus meyakini bahwa dengan Pancasila, maka Indonesia akan aman dan damai," ucapnya. Beliau menambahkan, dalam mengimplementasikan Sila Pertama dan Sila Kedua. Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Sila Kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” maka harus menjadi satu dalam keimanan dan kemanusiaan. “Sekali lagi itu yang kita tekankan kembali pada Pancasila, yakni Pancasila Dasar Negara dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya. “Dan berbicara soal Bung Karno, kita tahu beliau sang Proklamator, Pahlawan Kemerdekaan Negara Indonesia, dan yang paling penting juga Bung Karno sang perumus Pancasila. Pancasila juga berkaitan erat merajut dalam persaudaraan, persaudaraan Internasional dan bersama masyarakat saling bahu-membahu menghadapi tantangan di negeri ini,” tutupnya. Sementara itu, Dodi Purwanto, Ketua DPRD Kabupaten Kediri berbicara mengenai Pancasila itu tidak akan ada habisnya, tapi ini sudah menjadi hal fanatik dan ini juga menjadi hal yang mestinya kita bumikan. Pancasila itu sendiri sangat erat terkait kebangsaan Indonesia, dengan didalamnya terkandung Ketuhanan, spirit kemanusiaan, persatuan, mufakat dan demokrasi, keadilan sosial yang diperas sari-sarinya menjadi 3 (tiga) yaitu, sosionasionalisme, sosiodemokrasi dan sosio ketuhanan. “Berbicara Pancasila itu tidak akan ada habisnya, tapi keberadaan Pancasila itu sudah Final dan menjadi kewajiban kira seluruh warga Indonesia untuk membumikan dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya. Seperti diketahui bersama, kegiatan ini bertempat di situs nDalem Pojok Kediri dan dikemas dalam beberapa acara. Acara utama adalah doa bersama lintas agama dan keyakinan dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan fakir miskin. Selain itu ada pentas seni budaya, puisi, macapat, karawitan, tari dan musik band serta ada pengobatan gratis dari Klinik dr. Vitis Grogol Kediri dan Pengobatan Tradisional Nusantara dari Patembayan Jawadipa Daha. Dan terakhir tak kalah menarik adalah adanya pertunjukan pelukis spiritual Sonny dari Blitar yang pernah mendapatkan penghargaan MURI sebagai pelukis Bung Karno terbesar dengan ukuran 10x22m. (don/pnj)