
Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Kamis (24/05/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti musyawarah untuk membuat rekomendasi kepada pemerintah yang bertempat di Persada Soekarno Situs nDalem Pojok Kediri. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut acara Hari Kebangkitan Nasional sebagai bentuk dukungan untuk mensukseskan G20 dan Pemilu Serentak 2024 di Indonesia. oleh 20 lembaga yang menandatangani kesepakatan untuk doa bersama pada tanggal 20 Mei 2022 lalu. Acara ini diikuti oleh 20 lembaga antara lain : DPP PCTA Indonesia, DPD Jatim, Koramil, Polsek, GP Ansor Wates, KPU Kabupaten Kediri, Bawaslu Kabupaten Kediri, PHDI Kecamatan Kandat, Ahmadiyah, PDKK Kabupaten Kediri, Gusdurian Pemuduli Wates, Hakim LC, JKPHS Kediri, OPSHID Kediri, Situs Ndalem Pojok, Honorer K2, PAC IPNU Wates, Beautiful Band, Pemuda-Pemudi Ngancar, Rapi Lokal VI, dan TPQ Cinta Tanah Air. Dimulai pukul 19.30 WIB, kegiatan dibuka dengan pembukaan, doa, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya 3 Stanza, Pembacaan Pancasila, Pembacaan Pembukaan UUD 1945, penyampaian sambutan dari masing-masing peserta dilanjut dengan diskusi dan sarasehan. Dalam sambutannya keluarga Situs nDalem Pojok Kediri diwakili oleh Kushartono, beliau menyampaikan pada peringatan Kebangkitan Nasional kemarin yang dihadiri oleh beberapa lembaga, yang bertandatangan total ada 20 lembaga. “Padahal sempat kita tutup di angka 17, karena kita berfilosofi kemerdekaan dan ternyata masih ada yang menyusul 3 lagi dan ketemu jadi 20. Dan yang akan kita doa kan pada acara KTT G-20 dibali nanti nya, juga berhubungan dengan angka 20. Sepertinya ada spiritual-spiritual ada apa di angka 20 ini. Dan kita berharap dengan Doa dan Kebangkitan Spiritual ini di dengar Allah Yang Maha Kuasa dan dilancarkan semuanya,” ucapnya. Kus menambahkan, berbicara tentang kediri, banyak sekali cerita-cerita tentang Kediri, diantaranya pemersatu nusantara menurut Agus Sunyoto orang Kediri yaitu Gajah Mada, Cerita Panji, Ramalan tentang masa depan itu juga Orang Kediri yakni “Joyoboyo”, cerita Garudeya juga dari Kediri. Proklamator, perumus Pancasila juga keturunan Orang Kediri yakni Soekarno (Bapak Keturunan Kediri dan Ibu keturunan Bali). Dan ini sangat unik, ketika bung Karno keturunan Kediri dan Bali. Dan seperti kenyataanya G-20 yang rencana ada di Bali, ini juga dapat disambungkan dengan Kediri. “Untuk itulah bapak/ibu kami sangat yakin, kita melihat G-20 itu ada sesuatu yang sangat istimewa disamping itu ada sesuatu yang sangat bahaya juga, bila kita salah melangkah. Kita tau ada 2 Negara besar yang sedang perang yakni Rusia dan Ukraina. Bahwa G-20 yang ada di Bali, itu ada sebuah kesempatan, harus berani karena filosofinya karena kita suci. Ini merupakan hasil kesimpulan dari dialog pada waktu Peringatan Hari Kebangsaan Nasional, 20 Mei kemarin, kita harus sebagai penengah negara super power ini dan kalau tidak diambil pada kesimpulan kemarin kita ini berdosa, karena mengingkari Undang-undang,” tambah Kus.. “Dan yang terakhir, mimpi itu tidak akan tercapai kalau kita tidak ada kekuatan spiritual, disinilah kita meyakini doa menurut keyakinan masing-masing. Pemerintah sendiri tanpa rakyat tampaknya tidak mampu, negara sendiri tanpa bangsa tampaknya tidak mampu. Dan perlunya kita mendoakan kesuksesan G-20 dan pemilu serentak pada tahun 2024 nanti,” tutupnya. Sementara itu, Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim dalam sambutan mengatakan, di dalam acara seperti ini tanpa mengurangi rasa hormat, untuk bisa juga mengundang Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kediri, biasa nya pak Prayit dari Tera, Insya Allah bisa hadir untuk acara-acara seperti ini. Mungkin dilain waktu bisa mengundang beliau, karena bisa menjadi bagian dari acara seperti ini. “Dan kami sangat berterima kasih pada acara ini dan acara sebelumnya khususnya pada situs nDalem Pojok Wates Kediri, karena sangat berhubungan dengan suksesnya Pemilu 2024, dan secara tidak langsung, kami dari KPU bisa menyampaikan sosialisasi terkait tahapan-tahapan pada pemilu serentak 2024,” katanya. Nanang berharap saat KPU melakukan sosialisasi terhadap berbagai agenda tahapan pemilu, lembaga yang berkumpul saat ini dapat menjadi penyambung lidah “getok tular” untuk dapat menyampaikan hasil sosialisasi yang dilakukan KPU Kabupaten Kediri kepada komunitasnya masing-masing. Terakhir, Nanang menyampaikan jika KPU Kabupaten Kediri sangat mendukung kegiatan apapun jika tujuannya adalah mendukung kesuksesan Pemilu di 2024, maka dari itu beliau sepakat jika doa dan musyawarah yang dilakukan selama ini hakikatnya sebagai upaya bersama untuk mendorong Indonesia menjadi lebih baik. “Dan terkait doa, kita tidak tahu doa mana yang bisa dikabulkan oleh Allah Yang Maha Esa, entah itu yang pakai kopiah, pakai blangkon, pakai jilbab/tidak, tukang foto atau sekalipun orang yang teraniaya. Bisa juga orang yang teraniaya doa nya tersampaikan, dikabulkan dan mustajab. Dan itu sangat erat dengan Kebangkitan Spiritual juga, maka dari itu mudah-mudah kegiatan semacam ini bisa berlanjut kedepannya, dan apa yang kita rekomendasikan nanti bisa sampai ke Pemerintah Kabupaten Kediri hingga Pemerintah Indonesia” tutupnya. (don/pnj)