Berita Terkini

Dirgahayu POM TNI, Maju terus Tentara Nasional Indonesia !!

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id – Rabu (11/05/2022), Hari ini tepat 11 Mei adalah Hari POM TNI atau dikenal juga hari kelahiran dari POM TNI sebagai hari Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia. POM TNI sendiri merupakan polisi yang berasal dari organisasi militer dengan mengemban tugas untuk melaksanakan pemeliharaan, penegakan disiplin, hukum, hingga tata tertib dalam lingkungan militer. Untuk keberadaan polisi militer (POM) itu sendiri berada di bawah struktur TNI. POM TNI berperan menyelenggarakan bantuan administrasi kepada satuan-satuan jajaran TNI. Dengan telah dibentuknya POM di setiap angkatan maka jika nanti ada kasus-kasus yang berkaitan dengan kriminal, terutama yang melibatkan sipil, maka penyelidikan akan ditangani Pom angkatan yang terkait. Pada 3 Mei 2015, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko merombak struktur satuan Polisi Militer dari Staf Khusus POM TNI menjadi POM TNI sebagai upaya meningkatkan tata tertib dan penegakan hukum di lingkungan TNI. POM TNI berada langsung di bawah komando Panglima TNI. Sebelumnya Polisi Militer hanya berada di tiap-tiap kesatuan TNI, seperti Puspomad, Puspomal, dan Puspomau. Saat ini, POM TNI menjadi otoritas pengawasan tertinggi dalam struktur TNI. (don/pnj)

Syarat Partai Peserta Pemilu 2024

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Rabu (11/5/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti Dialog News Room Petang dengan tema "Syarat Partai Peserta Pemilu 2024" secara live di JakTV. Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari menjadi narasumber pada kesempatan kali ini, beliau menyampaikan bahwa dalam Undang-undang (UU) 7 Tahun 2017 memaparkan tidak adanya perubahan syarat partai politik yang hendak maju menjadi peserta Pemilu 2024 nanti.  Syarat tersebut diantaranya adalah memiliki anggota paling sedikit 1.000 orang atau 1/1.000 dari jumlah penduduk pada kepengurusan partai politik, memperhatikan 30 persen keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat provinsi dan kabupaten/kota, menyertakan paling sedikit 30 persen keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat, memiliki kepengurusan paling sedikit di 50 persen jumlah kecamatan di daerah kabupaten/kota yang bersangkutan, memiliki kepengurusan paling sedikit di 75 persen jumlah daerah kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan, serta memiliki kepengurusan di seluruh daerah provinsi. "Jadi dari segi syarat sama karena Undang-undangnya sama. KPU tidak membuat persyaratan karena persyaratan berdasarkan UU dan kami sifatnya melaksanakan," kata Hasyim. "Untuk partai politik yang lolos parliamentary threshold dan memiliki wakil di DPR Pusat cukup diverifikasi administrasi saja dan tidak perlu verifikasi secara faktual. Sementara untuk partai politik yang tidak lolos parliamentary threshold dan partai politik baru, wajib untuk dilakukan verifikasi secara administrasi maupun faktual," tambah Hasyim. Terakhir, Hasyim menjelaskan verifikasi disini bukanlah syarat melainkan lebih pada sebuah metode untuk memastikan bahwa dokumen yang diserahkan atau diberikan oleh partai politik sudah benar dan dianggap sah. (pnj)  

Pentingnya Mencermati Deviasi Keuangan Sebagai Kontrol Pengelolaan Anggaran

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Selasa (10/05/2022) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri mengikuti Workshop “Ngoseng Rasa” IKPA-Deviasi Hal III DIPA yang diadakan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kediri. Dalam workshop ini KPPN Kediri turut mengundang seluruh Pengelola Keuangan di lingkup wilayah kerja KPPN Kediri, meliputi Kediri Kabupaten, Kediri Kota,Trenggalek dan Nganjuk.  Acara dimulai tepat pukul 09.00 WIB dan dibuka oleh Kepala KPPN Kediri Nur Wedi, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Deviasi Hal III DIPA dibatasi oleh waktu, deadline pengajuan revisi di kanwil dan DJA. “Ada dispensasi terkait batas waktu karena ada libur hari raya Idul Fitri tahun 2022, dimana ketentuan sebelumnya pada 15 Februari untuk Triwulan I, untuk Triwulan ke-2 tanggal 14 April, kemudian untuk Triwulan ke-3 tanggal 14 Juli dan triwulan terakhir batasnya tanggal 14 Oktober,” jelasnya. Lebih lanjut, Nur Wedi menambahkan bahwa workshop ini merupakan sebagai sarana edukasi dan sharing ilmu. Beliau berharap dengan diadakannya acara ini para pengelola keuangan bisa secara cermat dalam menghitung jenis belanja yang akan dilaksanakan sebagai belanja operasional dan berapa deviasinya, berapa persen itu juga menjadi acuan untuk melihat deviasinya. “Dengan mengetahui deviasi tersebut kita bisa menyusun strategi secara maksimal,” tutupnya. Sementara itu, Harsih KPPN selaku pemateri menyampaikan, dengan diadakan workshop ini bertujuan pada saat penilaian Triwulan II akan mendapatkan hasil yang memuaskan, hasil yang maksimal. Dengan nilai IKPA yang maksimal, satuan kerja kita bisa berkontribusi yang baik bagi Kementerian/Lembaga kita dalam hal IKPA. Sehingga dapat memberikan peningkatan pada IKPA tahun berikutnya. Dan ada beberapa satker yang mendapatkan apresiasi tingkat provinsi maupun tingkat nasional, misalnya BPS Kota, BNN Kota, MTS 4 Trenggalek, Polres Kediri Kota, Polres Nganjuk dengan IKPA terbaik. “Dan untuk masing-masing satker semuanya juga mendapat apresiasi yang sama, karena juga meraih IKPA dengan upaya yang maksimal. Untuk tahun ini reformulasi IKPA sangat berbeda dengan tahun yang sebelumnya dan ini membutuhkan sinergi yang sangat erat lagi antara KPPN dengan satker bapak/ibu. Kita bisa taklukkan dan sama-sama berjuang dalam reformulasi IKPA di tahun ini dengan kinerja maksimal,” tuturnya. Untuk pemateri terakhir Zainal dari KPPN menambahkan, untuk bobot deviasi Halaman III DIPA adalah 10%, point penting bagi penilaian IKPA masing-masing satker dan apabila satker mendapat nilai maksimal IKPA, maka akan berdampak positif dan memberikan sumbangsih bagi K/L satker.  Di penghujung sesi, acara dilanjutkan dengan tanya jawab antar satker dengan KPPN terkait kendala dan permasalahan yang terjadi seputar Deviasi Halaman III DIPA. Dan berakhir kurang lebih pukul 12 siang. (don/pnj)

Apel Pembuka Setelah Idul Fitri, Ketua KPU Sampaikan Mohon Maaf Lahir dan Batin

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Senin (09/05/2022) pukul 08.00 WIB bertempat di halaman kantor jajaran sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri melakukan apel pagi. Apel ini merupakan apel pertama di Bulan Syawal yang dilaksanakan setelah Bulan suci Ramadhan 1443 H. Dalam apel tersebut, Ketua KPU Kabupaten Kediri, Ninik Sunarmi selaku pembina apel memohon maaf lahir dan batin dari hati yang mendalam, jika selama memimpin KPU Kabupaten Kediri ada tutur kata dan perbuatan yang tidak berkenan. “Mewakili jajaran pimpinan, saya mohon maaf yang sebesarnya - besarnya karena tak bisa dipungkiri sebagai pimpinan pasti dalam memutuskan kebijakan / bertutur kata ada yang tidak sesuai di hati teman - teman sekalian, sehingga di momen Hari Raya Idul Fitri ini adalah waktu yang tepat untuk kita saling bermaaf-maafan dan semoga amal ibadah kita selama Ramadhan yang lalu diterima Allah SWT,” tuturnya. Ninik juga mengajak untuk menghilangkan prasangka - prasangka buruk karena hal tersebut dapat mengurangi rasa kepercayaan antara satu sama lain. “Mari kita hilangkan prasangka yang tidak baik dalam diri kita, agar di bulan ini kita mampu menjadi manusia yang fitri yang penuh keikhlasan untuk saling memaafkan,” terangnya. Selain itu, beliau menyampaikan tindak lanjut terkait penyesuaian jam kerja, dimana hal ini masih harus menunggu surat resmi dari KPU RI. “KPU RI lah pedoman kita untuk melaksanakan Work From Home (WFH) tersebut, yang terpenting ketika WFH adalah tugas dan pekerjaan tetap terselesaikan dengan baik dan tuntas,” tutupnya. Diakhir apel, jajaran sekretariat KPU Kabupaten Kediri melaksanakan Halal bihalal dengan bermaaf-maafan satu dengan yang lain, harapannya dengan ini mampu menggugurkan dosa yang selama ini diperbuat baik disengaja maupun tidak. (don)  

KPU Kediri Terima Kunjungan Mahasiswa UGM

Kediri, kab-kediri.kpu.go.id - Senin (09/05/2022) Bertempat di ruang komisioner, KPU Kabupaten Kediri menerima kunjungan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Kunjungan ini disambut baik, oleh Ketua KPU Kabupaten Kediri, Ninik Sunarmi, Ketua Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Eka Wisnu Wardhana, dan Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan, Agus Hariono. Adalah Endah Ayuning mahasiswa UGM yang pada siang ini bermaksud melaksanakan penelitian di KPU Kabupaten Kediri, dimana menurutnya dengan berbagai keberhasilan yang diraih KPU Kabupaten Kediri dalam melaksanakan Pemilihan Serentak 2020 lalu di tengah pandemi Covid-19 merupakan sebuah prestasi tersendiri yang tak dimiliki KPU - KPU lain dan kesuksesan ini lah yang ingin dijadikan bahan penelitian. Ketua KPU Kabupaten Kediri, Ninik Sunarmi menyampaikan KPU sebagai lembaga publik selalu berusaha terbuka bagi siapapun, termasuk bagi insan akademis yang berkepentingan di bidang pendidikan untuk mengenalkan politik dan demokrasi. “Bagi kami mendukung mahasiswa yang ingin menjadikan KPU Kabupaten Kediri sebuah objek penelitian merupakan salah satu upaya dalam memberikan keterbukaan informasi dan merupakan prinsip KPU yang dipegang hingga saat ini,” ucapnya. Pada kesempatan itu, selain melakukan perkenalan dengan para jajaran pimpinan KPU Kabupaten Kediri, Endah juga memberikan cinderamata sebuah buku berjudul “Catatan Para Mantan” yang berkisah tentang kompleksitas perjalanan pemilu di Indonesia. (pnj)  

Selamat Hari Palang Merah Internasional

Kediri,kab-kediri.kpu.go.id – Minggu (08/05/2022) Hari ini, tanggal 8 Mei adalah Hari Palang Merah Internasional dan diperingati setiap tahunnya. Peringatan Hari Palang Merah Internasional dibentuk tidak lain hal nya dengan tujuan mengapresiasi para relawan dan aktivis kemanusiaan di seluruh dunia. Hari Palang Merah Internasional ini diperingati untuk mengenang dan menghormati jasa Henry Dunant sebagai penggagas Palang Merah dan sekaligus juga bapak Palang Merah dunia. Henry Dunant adalah pengusaha dan aktivis sosial Swiss. Pada tahun 1859 Henry Dunant pergi ke Italia. Saat di perjalanan, ia menyaksikan pertempuran berdarah antara pasukan Prancis Sardinia dan Austria di dekat desa kecil Solferino. Dalam pertempuran itu menyebabkan puluhan ribu tewas, terluka, dan hilang, baik tentara maupun penduduk di wilayah itu. Berdasarkan kejadian tersebut, beliau membuat buku yang berjudul “A Memory of Solferino” pada tahun 1862. Setelahnya, Henry menyampaikan ide untuk membentuk organisasi bantuan nasional yang anggotanya terdiri dari sukarelawan yang terlatih. Yang nantinya para sukarelawan tersebut dapat membantu tentara yang terluka akibat peperangan. Dan organisasi tersebut juga semakin dikenal dengan nama Gerakan Palang Merah, yang masih ada dan membantu masyarakat hingga saat ini. Dengan memperingati hari Palang Merah Internasional ini mendorong masyarakat dunia untuk selalu berbuat baik kepada sesama di sekitar mereka. Berbagai krisis seperti Covid-19, krisis iklim, keadaan darurat kemanusiaan, dan konflik yang meningkat, terus menghantui kita sekarang. Dan hal paling sederhana untuk mengatasi berbagai krisis yang tengah melanda dunia ini adalah berbuat baik di sekitar kita. Salah satunya dengan meningkatkan rasa kemanusiaan terhadap sesama, tak peduli seberapa besar atau kecilnya tindakan kita, yang terpenting bermanfaat bagi kehidupan sekitar kita. (don/pnj)